Sangatta.
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta Kutai Timur (Kutim) melaksanakan
Program Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (PROSPEK) yang ke 9 pada (19/08)
kemarin. Prospek yang diagendakan mulai tanggal 19 sampai 22 Agustus ini
diikuti oleh sekira 300 peserta, yang terdiri dari berbagai semester. Pembukaan
Prospek diawali dengan upacara bendera yang dilaksanakan di halaman STAI
Sangatta.
Ada yang menarik dari kegiatan yang dilaksanakan
selama 4 hari tersebut, yang mengangkat tema rekonstruksi idealisme mahasiswa
menuju pembangunan Institusional Branding melalui kemandirian dan
interpreunership, yaitu adanya seminar nasional di sela-sela kegiatan. Menurut
ketua panitia Zulkarnain, Prospek tahun ini dikemas dengan model yang berbeda
dengan kampus-kampus lain. Menurutnya, dalam prospek kali ini ada agenda
seminar dengan narasumber Dir. Ketenagaan dari Kementrian agama, Imam Syafi’i,
merupakan serta konsultan jamu nyonya
Menir dan Ummi Waheeda, Pengasuh Ponpes Nurul Iman
Parung Bogor.
Selain itu, atribut prospek kali ini juga
tidak mengandung unsur membully atau mempermalukan peserta prospek. “Kami
bersama panitia Steering Comite (SC) telah menyepakati dan mendesain prospek
tahun ini menekankan berorientasi pada nilai-nilai akademik dan keislaman.
Sehingga materi, rangkaian penugasan, dan pembinaan mental dan sanksi
pelanggaran lebih menekankan kepada nilai pendidikan dan keagamaan. Contohnya
seperti menghafal tri dharma Perguruan Tinggi, menyanyikan lagu kebangsaan,
membaca doa-doa sehari-hari dan sebagainya”, ujar Zul panggilan akrabnya. Dia
menambahkan rangkaian prospek yang diisi dengan seminar merupakan bentuk
apresiasi dari Ketua STAI Sangatta Kutai Timur yang sedang menggenjot peningkatan
kualitas pendidikan di STAI Sangatta Kutim.
Pada kesempatan lain, ketua STAI Sangatta Siti
Hidajah mengatakan pengenalan program dan kebijakan STAI Sangatta perlu
dikenalkan sejak awal ketika mahasiswa menjalankan prospek. “kami ingin
mencapai visi besar STAI Sangatta dengan langkah-langkah seperti mengundang
nara sumber yang kompeten untuk memberikan wawasan baru bagi mahasiswa. Selain
itu, kami juga menjalin kerjasama dalam bidang Pendidikan dengan Perguruan
Tinggi Luar negeri (Maroko), yang dalam hal ini, akan diwakili oleh Dir.
Ketenagaan Kementerian Agama RI. Ujar perempuan kelahiran Malang tersebut.
“untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut, yang ingin kami tekankan dari awal
adalah penguasaan bahasa asing, yakni inggris dan arab. Ini penting mengingat
bahasa arab dan inggris telah menjadi bahasa internasioanl yang digunakan
banyak pihak untuk berkomunikasi”.
Imbuhnya.
Angin segar ini ternyata tidak hanya
dirasakan oleh civitas akademik STAI Sangatta saja, melainkan pemerintah daerah
kabupaten Kutai Timur melalui kepala bagian sosial (Bansos) Herry,
menyampaikan, bahwa Pemerintah sangat
senang dan mendukung Program STAIS Tersebut.
“kami sangat senang mendengar itu dan mendukung langkah-langkah yang
dibangun STAI Sangatta Kutim”, tuturnya.(mchtr)
No comments:
Post a Comment
Nama:
Eamil: