A.
Latar
Belakang
Dunia tulis
menulis memang tidak pernah ada habisnya dalam kehidupan, karena pada dasarnya
manusia hidup perlu membaca dan menulis untuk mengembangkan potensi diri dan
hidupnya. Dunia tulis menulis atau yang dikenal dengan dunia jurnalllistik
biasanya lekat dengan para pelajar, mahasiswa dan pemerhati/pekerja dunia pers.
Berbicara
tentang dunia jurnalistik, kita akan mengenal berbagai macam jenis media, baik
cetak maupun elektronik. Misalnya TV, Internet, Koran, Majalah, Buku dan lain
sebagainya, yang tentu fungsi dan tujuannya sama-sama mempunyai sedikit perbedaan.
Dalam dunia jurnalistik, para pembaca, , akan disuguhi berbagai macam informasi
yang dikemas dengan gaya dan model yang berbeda-beda, khususnya di media cetak.
Biasanya,
dalam tiap-tiap media yang berbeda akan mempunyai gaya yang berbeda dan
tampilan yang berbeda pula. Namun yang tidak berbeda dan tidak berganti dalam
dunia jurnalistik adalah jenis-jenis tulisan yang begitu beragam. Seperti
apakah jenis-jenis tullisan tersebut?. di bagian selanjutnya akan diuraikan
tentang berbagai macam jenis tulisan.
B.
Jenis-Jenis
Tulisan
Dalam dunia
jurnalistik memang dikenal berbagai macam jenis tulisan, yang kesemuanya itu
punya makna dan tujuan yang berbeda, berikut ini jenis-jenis tulisan yang lekat
dikenal di media massa.
1. Berita
2. Opini
3. Feature
4.
Tajuk
5. Esai
6. Kolom
7. Resensi
8. Pojok
C. Karakteristik Tiap-Tiap Jenis Tulisan
1. Berita
Berita
(news) adalah laporan peristiwa berupa paparan fakta dan data tentang
peristiwa tersebut. Dalam berita ada beberapa unsur yang menentukan itu menjadi
sebuah berita, yaitu unsur fakta yang dilaporkan mencakup 5W+1H: What (Apa
yang terjadi), Who(Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam
kejadian itu), Why (Kenapa hal itu terjadi), When (Kapan
kejadiannya), Where (Di mana terjadinya), dan How (Bagaimana
proses kejadiannya).
Prinsip penulisan berita antara lain
mengedepankan fakta terpenting (seperti mode piramida terbalik, tidak
mencampurkan fakta dan opini, dan berimbang. Struktur tulisannya terdiri dari
judul (head), baris tanggal (dateline), teras berita (lead),
dan isi berita (body).
Ketika
menulis berita ada hal yang perlu dipertimbangkan yaitu isi berita merupakan fakta peristiwa
yang benilai berita (news value), yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.
Ada beberapa
jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik, antara lain berita langsung (straight
news), berita ringan (soft news).
2.
Opini
a. Opini adalah pendapat atau pandangan (views)
yang sifatnya subjektif mengenai suatu masalah atau peristiwa yang dituangkan
dalam bentuk tulisan.
b. Jenis-jenis naskah opini antara lain
artikel opini (article), kolom (column), tinjauan (essay),
tajukrencana (editorial atau opini redaksi), surat pembaca (letter to the
editor), karikatur, dan pojok.
c.
Isi tulisan berupa pendapat pribadi penulis berdasarkan
fakta ataupun ungkapan pemikiran semata.
d.
Opini isinya hampir sama dengan tajuk.
Kalau tajuk merupakan pendapat/pandangan sebuah koran atau media, maka
opini adalah pendapat perorangan.
3.
Feature
a. Feature (karangan khas) adalah
laporan jurnalistik bergaya sastra (gaya penulisan karya fiksi seperti cerpen)
yang menuturkan peristiwa.
b. Isinya menonjolkan segi (angle)
tertentu dalam sebuah peristiwa, biasanya unsur yang mengandung segi human
interest, yakni memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu
menggugah emosi —keharuan, simpati, kegembiraan, atau bahkan amarah atau
kejengkelan.
c. Dalam feature
biasanya mengedepankan
unsur hiburan ketimbang informasi.
d. Jenis-jenis feature antara lain
feature berita (news feature), feature artikel (article feature),
tips (how to do it feature), feature biografi, feature perjalanan atau
petualangan (catatan perjalanan), dan sebagainya.
e.
Struktur umum tulisan opini/artikel: judul (head), penulis
(by line), pembuka tulisan (opening), pengait (bridge),
isi tulisan (body), dan penutup (closing).
4.
Tajuk
a. Disebut juga “Opini Redaksi”, yakni
penilaian redaksi sebuah media tentang suatu peristiwa atau masalah.
b. Merupakan “jatidiri” atau identitas
sebuah media massa. Melalui tajuklah redaksi media tersebut
menunjukkan sikap atau visinya tentang sebuah masalah aktual yang terjadi
di masyarakat.
c. Tajukrencana yang berupa artikel
pendek dan mirip dengan tulisan kolom ini, biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi
atau redaktur senior yang mampu menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu
masalah aktual.
d. Sikap, opini, atau pemikiran yang
disuarakan lewat tajuk adalah visi dan penilaian orang, kelompok, atau
organisasi yang mengelola atau berada di belakang media tersebut.
e. Istilah tajuk
dimaksudkan sejenis opini yang bersumber dari redaksi. Jadi, tajuk adalah
pendapat redaksi terhadap suatu kebijakan, peristiwa, atau kejadian.
5.
Kolom
a. Kolom (column) adalah sebuah
rubrik khusus para pakar yang berisikan karangan atau tulisan pendek, yang
berisikan pendapat subjektif penulisnya tentang suatu masalah.
b. Rubrik khusus ini umumnya bernama
asli (“Kolom”), namun ada pula media massa yang menggunakan nama lain seperti
“Resonansi” (Republika), “Asal Usul” (Kompas), dan sebagainya.
c. Isinya hanya pendapat, berbeda
dengan tulisan artikel yang berisi pendapat namun disertai tuturan data, fakta,
berita, atau argumentasi berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya
tentang suatu masalah.
d. Kolom adalah tulisan ringkas berisi ide
hasil olah pikir penulis seputar isu-isu yang sedang menjadi buah bibir
masyarakat. Sering pula disebut sebagai essay yang tercantum didalamnya nama
penulis. Terkadang disinonimkan dengan aticle by line. Kolom mudah
ditemui diberbagai media cetak, lazim disaijkan pada halaman yang didalamnya
juga memuat tajuk rencana kreasi redaksi media massa
e. Uraian pendapat kreator disusun sedemikian rupa
sehingga baik, mudah dicerna, padat mampu memikat perhatian dan selalu dalam
opini-opini segar untuk menjadi wacana publik. Oleh sebab itu seringkali
kolom adalah karya cipta sang maestro dengan tingkat keilmuwan yang mapan dalam
bidang tertentu. Akan tetapi bukan berarti diharamkan andaikan kolom ditulis
oleh mereka yang bukan pakar.
6. Esai
a. Esai (essay) artinya (1) karangan,
esei (sastra) dan (2) skripsi.
b. KBBI mendefinisikan esai sebagai
“karangan prosa (karangan bebas) yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya”.
c. Dalam konteks jurnalistik, esai
adalah tulisan pendek yang biasanya berisi pandangan penulis tentang subjek
tertentu.
d. Struktur tulisan esai akademis atau
sistematika penulisannya dibagi menjadi tiga bagian: (1) Pendahuluan (berisi
latar belakang informasi yang mengidentifikasi), (2) Subjek bahasan dan
pengantar tentang subjek), (3) Tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan seluruh
informasi tentang subjek), dan (4) Penutup berupa kesimpulan (konklusi yang
memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari
tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek).
e. Bentuk esai dalam konteks akademis
dikenal sebagai “esai formal” yang sering dipergunakan para pelajar, mahasiswa,
dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
f. Di dunia sastra atau seni, esai
adalah karya sastra berupa tulisan pendek berisi tinjauan subjektif penulisnya
atas suatu masalah di bidang kesusastraan dan kesenian. Esai adalah tulisan
berisi ulasan tentang sebuah karya sastra dan seni.
g. Sedikitnya ada tiga jenis esai:
narastif, deskriptif, dan persuasif.
7. Resensi
a. Resensi secara bahasa
artinya “pertimbangan atau perbincangan (tentang) sebuah
buku” (WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
1984:821).
b. Kamus Besar Bahasa Indonesia: pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku; ulasan buku.
c. Berisi penilaian tentang kelebihan
atau kekurangan sebuah buku, menarik-tidaknya tema dan isi buku itu, kritikan,
dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut
dibaca dan dimiliki atau dibeli.
d. Struktur tulisan: (1) Pendahuluan
–berisi informasi objektif atau identitas buku, meliputi judul,
penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan
–bila perlu– harga. (2) Isi –ulasan tentang tema atau judul buku,
paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran
tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentang latar belakang serta
tujuan penulisan buku tersebut. Diulas pula tentang gaya penulisan,
perbandingan buku itu dengan buku bertema sama karangan penulis lain
atau buku karangan penulis yang sama dengan tema lain.
(3) Penutup –peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku
tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku
tersebut, memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya (misalnya
menyangkut cover, judul, editing), serta memberi pertimbangan
kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan
dimiliki/dibeli.
8. Pojok
Pojok. Disebut pojok
karena ditletakkan di pojok sebuah halaman. Posisi pojok berada dalam satu
halaman dengan tajuk, rubrik opini, dan surat pembaca. Pojok pada umumnya
terdiri dari dua kalimat singkat, yakni satu kalimat berita, satunya lagi
kalimat tanggapan/sentilan. Namanya saja kalimat sentilan, tentu ia sifatnya
menyentil berbagai kebijakan, perilaku tokoh, dan sebagainya. Sentilan itu bisa
jadi sedikit membuat kebakaran jenggot atau malu tokoh yang merasa
disentil. Dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk berhasil menemukan
sebuah kalimat yang nyentil di samping untuk melihat apa yang mau
disentil.
Pada dasarnya masih banyak lagi
jenis-jenis tulisan yang ada di media massa, namun yang sering muncul dan ada
di media massa adalah jenis-jenis tulisan seperti di atas. Dan yang paling
penting untuk dipahami dan diyakini untuk jadi penulis handal, maka mulailah
menulis, tidak penting seseorang menguasai banyak teori tentang menulis tapi
malas untuk praktek menulis.
terima kasih ilmunya
ReplyDeleteTerima kasih ini sangat"membantu😊😊🙏🙏
ReplyDeleteTerimaksih tulisannya sangat bermanfaat
ReplyDelete